Minggu, 22 Maret 2015

sedih, berduka karena cinta? Jangan !




Apa kesedihan, luka, sakit hati itu juga musibah?. Iya itu musibah. Kebanyakan orang mengatakan musibah terbesar itu luka yang menghasilkan duka. Mungkin udah pada nalar ya luka yang dimaksud luka yang gimana. Bukan luka nyata yang bisa kita lihat, yang bisa kita rasa. Sakitnya semakin menjadi bila berdarah-darah. Bukan, bukan itu. Kaum hawa yang dirundung balada cinta menganggap luka perih dan sangat mengguncangkan yaitu luka hati. Tidak berdarah tapi sakitnya seperti ditusuk berkali-kali. Ahh.. apa itu?. Hati bisa berdarah?

Bagi yang lagi dalam kondisi hati yang happy berbunga-bunga, atau udah lama sendiri punya tanggapan yang berbeda-beda untuk si “sakit”. Yang dalam kondisi happy, berbunga-bunga mungkin akan memberikan wejangan-wejangan yang dianggap pernah di alaminya, cara mengatasinya. Lalu yang udah lama sendiri mungkin akan mengatakan “halah… kamu lebay..!”.

Hmm.. keduanya mungkin benar bagi yang membudayakan pacaran . Padahal sejatinya gak ada yang konstan di muka bumi ini kecuali “perubahan”. Hati yang berubah-ubah, kehidupan yang berubah-ubah, rezeki yang juga berubah-ubah. Terkadang bahagia, ntar lagi sedih. Yang tadinya susah banget jadi kaya banget. Terus yang tadinya rezeki seret, jadi lancer banget. Seringkali itu jadi alasan-alasan ke-galauan hidup.

Bila merasa lagi di timpa duka  berdo’a lah, cantik. Seperti yang di posting di fanpage fb Mengenal Ajaran Islam lebih dekat, ini hadist riwayat yang dianggap hasan dan udah di shahihkan :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
 “Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan” (artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya).”

Ayolah c’mon muslimah cantik. Jangan biarin air mata mu jatuh hanya karena suatu perkara dunia, yang seketika kau lupakan perkara akhirat saat meratapinya. Kau cantik. Hidupmu udah dijamin Allah SWT. Tapi syurga? Tidak cantik. Kalau hanya perkara dunia yang kita utamakan, kita akan jauh dari syurga, kampung halaman kita sesungguhnya. 

Memang cinta itu anugerah dari Allah. Tapi bukan jadi alasan untuk meratapi cinta mu pada suatu hal lalu mengeluh, bahkan sampai nanya “salahku apa ya Allah?” lah? Pacaran aja udah salah. Kenapa nanya lagi ketika hatimu sakit?. Hehehe

Bila memang kau merasakan suatu perasaan yang kau anggap aneh, membuatmu tersenyum, itu memang alamiah terjadi. Tapi ingat siapa penganugerah rasa itu. Kau pemilik hati mu cantik. Kendalikan selagi dia belum halal bagimu. Karena kebahagiaan terletak dihatimu sendiri, bukan hati orang lain. Karena apa-apa yang kau sukai bukan karena pautan cinta mu pada Allah, akan menghadiahkan kesedihan. Cintai dulu Sang Pemilik cinta sejati. Nanti Dia yang berikan pendamping terbaik buatmu. Teruslah perbaiki diri, kendalikan hati.

Bila sekarang kau terluka, baik itu terhadap perasaan yang terungkap atau yang diam-diam kau simpan, segeralah banyak beristighfar. Kembali lagi kendalikan hatimu. Berfikirlah positif. Kayak kata bang Darwis Tere Liye dalam postingannya yang isinya seperti ini kurang lebih: “setiap orang ingin yang terbaik untuk dirinya, begitupun diri kita, ingin memberi yang terbaik untuk diri kita sendiri. Jadi kalau merasa terluka, ingat saja hal itu”.

Maafkan dirimu sendiri cantik. Maafkan ia juga. Secara sadar ataupun tanpa ia ketahui perasaanmu terluka, sedih. Tersenyumlah Allah pasti memberi yang terbaik untuk mu, nanti. Orang yang tepat dan akan datang di waktu yang tepat. Bersabarlah , terus perbaiki kualitas diri di hadapan-Nya. Bila kau inginkan yang baik, kau juga harus menjadi baik, begitulah cantik, makna dari pasangan hidup adalah cerminan dari diri kita sendiri. Semangatttt cantik !!! Keep istiqomah. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar