Sabtu, 16 Februari 2013

You Not My Rival Part 5


5. Without feel or …


Holiday. Matahari gak terik-terik menggosongkan kulit hari ini. Neetha dan teman-teman sekelas lainnya hari ini berencana buat ngisi liburan kuliah yang Cuma beberapa hari ini ke pantai. Walau hanya pantai terdekat (berharap itu pantai di Lombok atau Bali), tapi sayangnya chika dan Mia gak bisa ikutan.
“rama…..” teriak Neetha dari belakang.
“ haii neeth…kamu bareng aku aja ya..”
“hah? Kan planning’a aku nebeng sama rina”
“ kebetulan tadi rina udah ditodongin pisau ma si Lia..jadi kamu bareng aku aja…”
“ohh…oke deh”
Kebiasaan Rama. Ngomong gak pernah genah. Selalu aja pake bahasanya sendiri. Berhubung neetha dan teman-teman lainnya dah terbiasa ya it’s ok aja. Udah cukup paham, bahkan mungkin sangat paham!.
Bergerak lah mereka dengan 4 motor. Berarti ada 8 orang yang holiday ke pantai. Sesampainya di pantai mereka semua bermain air, lari kesana-sini, persis seperti manusia yang gak pernah liat laut. Cuma istana pasir aja yang gak mereka bangun untuk melengkapi keudikan mereka. Tiba-tiba, ntah saking semangatnya liat laut, atau memang Neetha gak liat jalan, Neetha terjatuh dan akibatnya kaki Neetha terkilir. Rama yang melihatnya, langsung memapah Neetha buat jalan ke tepi.
“kamu gak apa-apa Neeth?” Tanya rama dan teman-teman lain.
“gak.. gak apa-apa kok. Kayaknya ini Cuma terkilir dikit, kalian lanjutin aja aku disini, istirahat”
“beneran neeth?” Tanya rina memastikan.
“iya…”
Dan seketika mereka kembali berhamburan kearah pantai. Teman-teman sepakat buat naik banana boot. Tapi rama menolak. Alhasil mereka pergi berkelana di laut dengan banana boot, tanpa Rama dan Neetha. Rama menghampiri neetha yang sedari tadi hanya duduk memandang mereka dari jauh.
“dah baikan Neeth?” sapa rama
“orang gila juga tau ni bakalan sembuh kalo udah di pijet ram..”
“mana tau kamu punya kesaktian, dan bisa sembuh sendiri”
“hadehh….”
Sejenak mereka berdua terdiam, hingga akhirnya rama kembali membuka obrolan, dan kali ini sungguh tak terduga dan menimbulkan seribu Tanya.
“dulu aku pengen bawa seseorang jalan-jalan kesini”
Neetha terbelalak, dan langsung menoleh kearah Rama yang ada disampingnya. (bayangkan rama yang ngomong gitu sambil menatap pantai, dan Neetha menolehnya, mirip banget kayak di pelem-pelem ftv.hihihihi)
“siapa tu Ram? Seseorang?” Tanya Neetha ragu.
“iya.. aku suka sama dia, tapi sayangnya bukan Cuma aku yang suka. Banyak saingan kayaknya”
“emang dia gak suka sama kamu?”
“entahlah..mungkin iya, mungkin enggak..tapi yang jelas dia dekat dengan ku saat ini” jawab Rama sambil mengalihkan pandangannya sembari tersenyum pada Neetha.
“kamu dah nembak dia?”
“belom. Nanti aja kalo dia udah siap”
Nahh loh… ini ngomongin siapa? Siapa yang sebenarnya rama suka?. Seseorang itu yang Neetha kenal? Apa itu Mia? Atau mungkin Neetha? saat ini dekat?,semua pertanyaan menari-nari di benak Neetha. Tapi dari sikap dan cara Rama ke Neetha gak nutup kemungkinan juga itu Neetha kan?.
                Liburan udah selesai. Kembali ke rutinitas kuliah seperti biasa. Seperti biasa, yang paling panjang ngomongin kangennya adalah Chika. Chika berlari-lari kayak ngejar kucing nyuri ikan untuk menghampiri Neetha yang dilihatnya dari kejauhan. Dan begitu sampai didepan Neetha Chika langsung memeluk Neetha.
“Neetha…..aku kangen…kangen…kangen…”
“heh, lepasin..gila kamu. Gak malu diliatin orang apa?” celetuk Neetha sambil menjauhkan Chika.
“hehehe….eh…gimana ke pantainya? Seru doongg” Tanya Chika tak sabar.
“Chik..aku mau cerita.tapi jangan kasih tau Mia yaa”
“hah? Apa tu?” Tanya Chika tak sabar.
“sebenarnya ini juga gak pasti..aku gak bisa pastiin jelasnya….”
Kemudian Neetha menceritakan semua kejadian yang dipantai dan apa yang diomongin Neetha dan Rama selama disana. Alhasil Chika melompat kaget, diikuti bola matanya yang seakan juga ikut melompat keluar.
“apa? Rama bilang gitu? Dia suka sama kamu?!” Chika setengah berteriak.
Neetha cepat-cepat menutup mulut Chika karena takut didengar orang yang mungkin aja dekat atau kenal sama Rama.
“kan dah aku bilang ini belum jelas pastinya, Chika!!” sergah Neetha dengan gigi yang rapat.
Tak lama berselang Mia datang, dan menyapa kedua sahabatnya.
“hai…” sapa Mia
“hai Mia sayang…. “ jawab Chika
Mia hanya tersenyum, dan Neetha mencoba untuk seperti biasa aja. Tapi ternyata, sepertinya Mia tau kejadian di Pantai. Mungkin Mia udah didongengin sama Rina atau teman lainnya yang ikut ke pantai saat liburan itu.
Pada saat dimana Mia hanya berdua dengan Chika, Untuk memastikan apa yang didengarnya, Mia nanya ke Chika. Dan namanya juga Chika. Keceplosan adalah hal yang lumrah buatnya. Chika menceritakan apa yang di bicarain rama dan neetha.
“tapi itukan juga belom pasti Mi..”
“tapi mungkin juga pasti Chik.. Liat aja buktinya.. kayaknya Rama sering ngomong sama rama..jalan bareng juga”
Dan saat Neetha menghampiri mereka, Mia hanya diam dan tersenyum tipis. Saat mereka ngobrol-ngobrol, tiba-tiba aja Mia mengarahkan pembicaraan tentang holiday Neetha dan teman-teman mereka kemarin di Pantai. Neetha yang gak tau kalo Mia udah tau sampai pada tahap pembicaraan Rama saat itu menjawab santai.
“ya lumyan lah.daripada borring di kamar”
“katanya kaki kamu terkilir yaa…udah baikan?” Tanya Mia lagi.
“iya…udah kok..kemarin udah di pijet”
“Rama yang mijet?”
Pertanyaan Mia kali ini, diiringi tawa. Entah tawa untuk godain Neetha, atau tawa sinis, gak tau deh.
“ya gak la.. selain narcis mana ada keahlian kekasihmu itu” jawab Mia
“halah… tapi kayaknya rama suka sama kamu yaa neeth,.. buktinya aja dia nemenin kamu ngobrol. Ahh rival lah kita nii” goda Mia lagi sambil tertawa.
“ah..kalo rama suka, tapi aku kan gak ada rasa,..gmana kita bisa jadi rival?”
“tetap aja bisa. Kalo Rama yang suka..haha”
Neetha langsung membelalak Chika. Chika ketakutan dan tertunduduk mengotak atik hp-nya. Entah apa yang di liat Chika di Hp-nya, yang penting beralih dari tatapan Neetha yang mematikan. Haha
Hal itu membuat Neetha gak enak sama Mia. Walaupun Mia keliatan biasa aja, tapi sering sekali bahasan mereka tentang Rama, dan ujung-ujungnya Mia menyebutkan Mia dan Neetha Rival ples dibarengi tawa. Ya tapi semua tau pasti hati Mia.

bersambung...