5. Without feel or …
Holiday. Matahari
gak terik-terik menggosongkan kulit hari ini. Neetha dan teman-teman sekelas
lainnya hari ini berencana buat ngisi liburan kuliah yang Cuma beberapa hari
ini ke pantai. Walau hanya pantai terdekat (berharap itu pantai di Lombok atau
Bali), tapi sayangnya chika dan Mia gak bisa ikutan.
“rama…..”
teriak Neetha dari belakang.
“ haii neeth…kamu
bareng aku aja ya..”
“hah? Kan planning’a
aku nebeng sama rina”
“ kebetulan
tadi rina udah ditodongin pisau ma si Lia..jadi kamu bareng aku aja…”
“ohh…oke deh”
Kebiasaan Rama.
Ngomong gak pernah genah. Selalu aja pake bahasanya sendiri. Berhubung neetha
dan teman-teman lainnya dah terbiasa ya it’s ok aja. Udah cukup paham, bahkan
mungkin sangat paham!.
Bergerak lah
mereka dengan 4 motor. Berarti ada 8 orang yang holiday ke pantai. Sesampainya di
pantai mereka semua bermain air, lari kesana-sini, persis seperti manusia yang
gak pernah liat laut. Cuma istana pasir aja yang gak mereka bangun untuk
melengkapi keudikan mereka. Tiba-tiba, ntah saking semangatnya liat laut, atau
memang Neetha gak liat jalan, Neetha terjatuh dan akibatnya kaki Neetha
terkilir. Rama yang melihatnya, langsung memapah Neetha buat jalan ke tepi.
“kamu gak
apa-apa Neeth?” Tanya rama dan teman-teman lain.
“gak.. gak
apa-apa kok. Kayaknya ini Cuma terkilir dikit, kalian lanjutin aja aku disini,
istirahat”
“beneran
neeth?” Tanya rina memastikan.
“iya…”
Dan seketika
mereka kembali berhamburan kearah pantai. Teman-teman sepakat buat naik banana
boot. Tapi rama menolak. Alhasil mereka pergi berkelana di laut dengan banana
boot, tanpa Rama dan Neetha. Rama menghampiri neetha yang sedari tadi hanya
duduk memandang mereka dari jauh.
“dah baikan
Neeth?” sapa rama
“orang gila
juga tau ni bakalan sembuh kalo udah di pijet ram..”
“mana tau kamu
punya kesaktian, dan bisa sembuh sendiri”
“hadehh….”
Sejenak mereka
berdua terdiam, hingga akhirnya rama kembali membuka obrolan, dan kali ini
sungguh tak terduga dan menimbulkan seribu Tanya.
“dulu aku
pengen bawa seseorang jalan-jalan kesini”
Neetha
terbelalak, dan langsung menoleh kearah Rama yang ada disampingnya. (bayangkan
rama yang ngomong gitu sambil menatap pantai, dan Neetha menolehnya, mirip
banget kayak di pelem-pelem ftv.hihihihi)
“siapa tu Ram?
Seseorang?” Tanya Neetha ragu.
“iya.. aku
suka sama dia, tapi sayangnya bukan Cuma aku yang suka. Banyak saingan kayaknya”
“emang dia gak
suka sama kamu?”
“entahlah..mungkin
iya, mungkin enggak..tapi yang jelas dia dekat dengan ku saat ini” jawab Rama
sambil mengalihkan pandangannya sembari tersenyum pada Neetha.
“kamu dah
nembak dia?”
“belom. Nanti
aja kalo dia udah siap”
Nahh loh… ini
ngomongin siapa? Siapa yang sebenarnya rama suka?. Seseorang itu yang Neetha
kenal? Apa itu Mia? Atau mungkin Neetha? saat ini dekat?,semua pertanyaan
menari-nari di benak Neetha. Tapi dari sikap dan cara Rama ke Neetha gak nutup
kemungkinan juga itu Neetha kan?.
Liburan udah selesai. Kembali ke
rutinitas kuliah seperti biasa. Seperti biasa, yang paling panjang ngomongin
kangennya adalah Chika. Chika berlari-lari kayak ngejar kucing nyuri ikan untuk
menghampiri Neetha yang dilihatnya dari kejauhan. Dan begitu sampai didepan
Neetha Chika langsung memeluk Neetha.
“Neetha…..aku
kangen…kangen…kangen…”
“heh,
lepasin..gila kamu. Gak malu diliatin orang apa?” celetuk Neetha sambil
menjauhkan Chika.
“hehehe….eh…gimana
ke pantainya? Seru doongg” Tanya Chika tak sabar.
“Chik..aku mau
cerita.tapi jangan kasih tau Mia yaa”
“hah? Apa tu?”
Tanya Chika tak sabar.
“sebenarnya
ini juga gak pasti..aku gak bisa pastiin jelasnya….”
Kemudian Neetha
menceritakan semua kejadian yang dipantai dan apa yang diomongin Neetha dan
Rama selama disana. Alhasil Chika melompat kaget, diikuti bola matanya yang
seakan juga ikut melompat keluar.
“apa? Rama bilang
gitu? Dia suka sama kamu?!” Chika setengah berteriak.
Neetha
cepat-cepat menutup mulut Chika karena takut didengar orang yang mungkin aja
dekat atau kenal sama Rama.
“kan dah aku
bilang ini belum jelas pastinya, Chika!!” sergah Neetha dengan gigi yang rapat.
Tak lama
berselang Mia datang, dan menyapa kedua sahabatnya.
“hai…” sapa
Mia
“hai Mia sayang….
“ jawab Chika
Mia hanya
tersenyum, dan Neetha mencoba untuk seperti biasa aja. Tapi ternyata,
sepertinya Mia tau kejadian di Pantai. Mungkin Mia udah didongengin sama Rina
atau teman lainnya yang ikut ke pantai saat liburan itu.
Pada saat
dimana Mia hanya berdua dengan Chika, Untuk memastikan apa yang didengarnya,
Mia nanya ke Chika. Dan namanya juga Chika. Keceplosan adalah hal yang lumrah
buatnya. Chika menceritakan apa yang di bicarain rama dan neetha.
“tapi itukan
juga belom pasti Mi..”
“tapi mungkin
juga pasti Chik.. Liat aja buktinya.. kayaknya Rama sering ngomong sama
rama..jalan bareng juga”
Dan saat Neetha
menghampiri mereka, Mia hanya diam dan tersenyum tipis. Saat mereka
ngobrol-ngobrol, tiba-tiba aja Mia mengarahkan pembicaraan tentang holiday
Neetha dan teman-teman mereka kemarin di Pantai. Neetha yang gak tau kalo Mia
udah tau sampai pada tahap pembicaraan Rama saat itu menjawab santai.
“ya lumyan
lah.daripada borring di kamar”
“katanya kaki
kamu terkilir yaa…udah baikan?” Tanya Mia lagi.
“iya…udah
kok..kemarin udah di pijet”
“Rama yang
mijet?”
Pertanyaan Mia
kali ini, diiringi tawa. Entah tawa untuk godain Neetha, atau tawa sinis, gak
tau deh.
“ya gak la..
selain narcis mana ada keahlian kekasihmu itu” jawab Mia
“halah… tapi
kayaknya rama suka sama kamu yaa neeth,.. buktinya aja dia nemenin kamu ngobrol.
Ahh rival lah kita nii” goda Mia lagi sambil tertawa.
“ah..kalo rama
suka, tapi aku kan gak ada rasa,..gmana kita bisa jadi rival?”
“tetap aja
bisa. Kalo Rama yang suka..haha”
Neetha
langsung membelalak Chika. Chika ketakutan dan tertunduduk mengotak atik
hp-nya. Entah apa yang di liat Chika di Hp-nya, yang penting beralih dari
tatapan Neetha yang mematikan. Haha
Hal itu
membuat Neetha gak enak sama Mia. Walaupun Mia keliatan biasa aja, tapi sering
sekali bahasan mereka tentang Rama, dan ujung-ujungnya Mia menyebutkan Mia dan
Neetha Rival ples dibarengi tawa. Ya tapi semua tau pasti hati Mia.
bersambung...