Rabu, 09 Januari 2013
Jumat, 04 Januari 2013
You Not My Rival (Part 4)
4. Chika,help me !
Dari hari ke
hari Mia semakin gundah gulana mikirin Rama. Sikap Rama jadi tebak-tebakan oke buat
chika. Tapi, Chika juga kasihan liat Mia yang Cuma bisa mendam rasa tanpa
kepastian yang jelas tentang perasaan Rama gimana. Mia curhat ke Chika dan
Neetha, Neetha nyaranin Mia ungkapin aja duluan. Lain lagi dengan Chika yang
menyarankan agar Mia cari tau dulu sampe bener-bener yakin Rama juga respect
sama dia.
“kalo aku
ungkapin, ntr aku takut dia nolak trus jauhin aku,lagian aku gengsi la” keluh
Mia
“trus mau ikutin
saran si chika?” Tanya Neetha
Mia mandangin Chika, dalam penuh
arti.
“wueepss…
tatapan Mia menusuk jantung ku”
Sedarat toyoran Neetha mendarat
di kepala Chika. Sedangkan Mia masih anteng dengan posisinya di depan Chika. Sebenarnya
Chika ngerti apa yang dimaksud Mia dalam bungkamnya.
“ok..ok..ntr
aku yang cari tau..disegala kesempatan, disegala celah omongan,,di dunia
nyata,di dunia maya, bahkan klo perlu di dunia lain juga aku introgasi dia”
Usul Chika yang panjang lebar itu
berhadiah toyoran ke dua dari Neetha.
*tuiing*
“kamu
kira kita amfibi hidup di dua alam? Pake acara bilang dunia lain lagi”
Mia tersenyum geli melihat kedua
sahabatnya.
Apa
yang di usulkan Chika memang bukan sekedar omongan kosong. Saat jam kuliah
kosong, Chika sedang duduk di depan kelas, tiba-tiba Rama menghampirinya.
“hai
chika..ngapain kamu?” sapa Rama
“lagi
merenungi nasib” jawab Chika enteng.
“beughh..
masi jaman ya Chik?”
“jaman
la,.. contohnya merenungi nasib cinta masa depan” Chika mulai memancing dengan
umpan ‘jaman’.
“halaah..
santai aja. Kalo aku gak mau pusing kayak kmu tu. Kalo aku dah sukses itu
urusan gampang”
“Tapi
kan juga harus di fikirin juga di mindset pengen psangan yang kyak mana buat
masa depan. Emank kamu udah punya?”
“mau
tau aja kamu” jawab Rama singkat seraya berlalu.
Chika kesal melihat tingkah Rama.
Alhasil di setiap kesempatan Chika selalu memancing pertanyaan seputar masalah
yang sama, siapa yang ada di hati Rama. Pucuk Dicinta bulan purnama melambai,
Rama online malam itu. Mulai lah chika menjalankan misi nya. Awalnya perbincangan
mereka santai dan ringan sampai Chika mulai melemparkan pancingnya lagi.
“Rama..”
“iya..”
“kira-kira
kalo ada temen sekelas kita ada gak yang menurut kamu menarik?”
“ada…”
jawab Rama singkat.
“siapa?
Kasi tau la”
Chika udah kesenengan berfikir
kalo orang yang dimaksud Rama nanti bisa aja antara Mia atau Neetha. Sampai
akhirnya Chika memaki dalam hati.
“Alan
! :D”
Settttaannn!!!! (dalam hati
Chika)
“kamu
maho? Gak normal? Gila? Masak Alan kamu suka?”
“gak
ya.. aku normal. Kan kamu gak bilang cewek atau cowok. Ya menurut aku si Alan
menarik buat cewek.ya tentunya dia di urutan ke 2 setelah aku”
Gila. Pede banget si Rama buat
Chika hebring sampe salah nekan caps lock.
“AKU
TAU SIAPA YANG SUKA SAMA KAMU.TAPI AKU MAU KAMU KASIH TAU DULU SIAPA YANG KAMU
SUKA.KALO TERNYATA SAMA YANG KITA MAKSUDKAN. KALO GAK AKU GAK KASIH TAU.TP AKU
JAGA RAHASIA”
“mau
tau banget kamu. Aku gak perlu tau tu siapa yang kamu tau. Lain x jngn lupa
matiin caps lock..aku gak rabun kok”
*kraaakkkk
Chika memukul meja nya dengan
keras saking kesalnya baca balasan Rama. Campur juga sih sekalian malunya.
Keesokan
harinya di kampus Chika nungguin Mia dan Neetha di kantin kampus. Begitu tiba
Mia langsung deketin Chika. Dan Neetha Cuma diam menunggu Chika member laporan
investigasinnya.
“gimana
chika? Berhasil?” Tanya Mia tergesa.
Chika menghela nafas menyenderkan
punggungnya di kursi sambik menatap kearah samping tepat kea rah Mia.
“Nihil..
kamu salah naksir. Orang gila kamu sukain, orang waras kamu tolak”
Mia kebingungan. Neetha langsung
nyambung nanya ke Chika, apa yang di maksudnya tadi.
“
Mi, si Rama itu udh error otaknya. Aku nanya siapa yg menarik dia jawab Alan. Aku
kasih janji buat gak bakalan bilang siapa yg dia suka dia jawab aku mau tau
banget” keluh Chika.
“
Yaudahlah Chik, mungkin dia emang gk respect sama aku”
“jadi
kamu nyerah?” sambung Neetha.
“
hemm.. yaudahlah, biarin aja waktu yang menjawabnya” tukas Mia
“
widddiiwww… so sweet Mia” sambung Chika.
Mia Cuma senyum. Walaupun di
hatinya masih berharap semoga saat ini biarpun gak ada Mia di hati Rama, jg gak
ada cewek lain juga. Ini berarti investigasi penelusuran Chika berhenti. Bukan berarti
vakum. Chika dan Neetha sepakat bakalan terus cari tau soal kepastian hati Rama.
Biarpun harus sering ngadepin omongan dank e narciss-an Rama yang di luar batas
wajar bagi Chika dan neetha.
bersambung...
You Not My Rival (Part 3)
3. Sinyal mu kesiapa?
Seminggu sudah
Mia diluar kota. Rasanya agak sepi kalo ga ada mia. Hari ini Neetha dan chika
berencana jalan bareng ke tempat mereka bertiga biasa ngumpul. Neetha dan Chika
janjian ketemu di TKP jam 1 siang. Lagi siap-siap berangkat, sms Mia masuk ke
Chika dan juga Neetha.
“haii… aku udah disinii..”
“haii… aku udah disinii..”
Dengan kemampuan membalas sms
dengan cepat Chika membalas sms Mia. Gak pake basa-basi,langsung ke inti :
“udah,..siap-siap langsung ketemu di tempat biasa sekarang”
Setelah membalas sms Mia. Chika
langsung berangkat. Cuma 10 menit dah nyampe tempat tujuan. Gak berapa lama Mia
tiba. Neetha agak sedikit telat. Sembari nunggu neetha, Mia curhat ke Chika.
“ka,
km tau kan kmaren Rama jalan ma Neetha?”
“iya
.. tau.. kamu sih gak mau ikutan mereka. Padahal kata neetha kalo aja kamu bisa
ikut, dia mo boong bilang gak bisa ikutan loh..ehm..emank kenapa emank Mi?”
“gak
papa sih. Cuma aku jadi mikir, apa mungkin Rama naksir Neetha ya?”
“halah..
ngapain mikir yang gak-gak? Cem kamu gak tau gimana Rama aja..udahla.gak ada
itu”
“…………”
Mia hanya diam. Dan Neetha pun
muncul. Gak ada ekspresi cemberut atau yang lainnya ditunjukkan Mia ke Neetha. Tetap
seperti biasa mereka saling sapa,jalan bareng,makan, ngobrol,dan pulang.
Rutinitas hari kamis bagi mereka. Karena entah kenapa tanpa disengaja seringnya
mereka jalan bareng ya selalu di hari kamis.
Esok
harinya dimata kuliah Bu Mira, Neetha, Mia, dan Chika datang lebih awal. Mereka
memilih duduk di bangku paling depan. Tak lama berselang Rama pun muncul.
Herannya nih ya Rama nyapa Mia duluan pake senyum segala (kalo giginya gak
bakalan kering,mungkin rama gak bakal berenti senyum).
“Mia,
disini siapa?” Tanya rama sambil menunjuk kearah bangku kosong disebelah Mia.
“belom
ada Ram”
“aku
disini ya..”
“yaudah..duduklah”
Raut wajah Mia agak gimana gitu.
Berhubung disebelahnya sang pujaan hati. Neetha dan Chika bisik-bisik sambil
melirik kearah Mia dan Rama. Saat Neetha dan Chika kedapetan ngelirik Mia, Mia
langsung senyum malu-malu (ceileeee). Kebetulan hari ini bu Mira agak telat
datang. Rama ngajak Mia, Neetha, dan Chika ngobrol.
“
eh..dah bayar bukunya bu Mira belom klen?” Tanya Rama
“aku
udah” jawab Neetha singkat
“aku
nanti aja waktu jam kuliah selesai” sambung Mia
“kenapa
kamu nanya-nanya Ram?mo minta di bayarin? Gak modal wooii” selah Chika
“apa
pula.. buku klen bertiga pun bisa aku bayar.sepele kali ma aku” dalih Rama.
Tiba-tiba Bu Mira datang dan
kuliah pun di mulai. Rama, Mia, Neetha, Chika, dan teman-teman yang lainnya memperhatikan
kuliah yang diberikan Bu Mira. Di beberapa kesempatan Bu Mira mengajukan
pertanyaan. Mia menjawab pelan sambil melihat kearah bukunya. Rama yang
mendengar langsung ngajak Mia ngobrol.
“
udahla Mi,..apalagi..jawab dong”
“kamu
aja yang jawab Ram”
Tanpa berfikir lama, Rama
langsung menjawab pertanyaan Bu Mira dengan jawaban yang diucapkan Mia. Dan bu
Mira membenarkan jawaban Rama. Kagetnya Mia waktu Rama jujur.
“Itu
tadi saya dikasih tau Mia jawabannya Bu”
Bu Mira tersenyum geli melihat
kea rah Rama. Dasar Rama, Mia jadi malu-malu. Chika dan Neetha senyum-senyum
kearah Rama dan Mia.
Gak terasa kuliah bu Mira
selesai. Sebelum pulang, Mia menemui bu Mira untuk melunasi uang Buku mata
kuliah bu Mira. Anehnya bukan Cuma Neetha dan Chika yang nungguin Mia, tapi
juga Rama. Saat bu Mira menulis nama Mia dengan menyebutnya beberapa kali, Rama
malah nyambung.
“siapa
namanya? Mia ama…?” Tanya bu Mira
“Mia
bu… Mia Amalia Prasetya” sambung Rama enteng sambil tersenyum.
Oh My God. Prasetya! Itu kan nama
belakangnya Rama. Malah dia kasih buat Mia. Mia kaget, Chika dan Neetha juga
gak kalah kaget dibuatnya. Sambil menahan tawa, Chika dan Neetha jalan keluar
kelas, Karena takut ketauan sama Rama dan Mia. Disusul Mia dan Rama di
belakang. Sesampai di parkiran mereka berpisah dengan Rama. Mia, Neetha, dan
Chika tertawa membahas apa yang diucapkan Rama tadi dikelas. Sikap Rama ke Mia
hari itu sungguh diluar dugaan. Mia yang diam-diam naksir Rama seperti diberi
sinyal kuat. Tapi yang jadi aneh sekarang, kenapa sikap Rama bisa gitu ke Mia
dan Neetha. agak membingungkan bagi Chika yang selalu mendengar dan berbagi
cerita dengan kedua sahabatnya itu. Gak dipungkiri Mia dan Neetha juga mungkin
ngerasa kebingungan dengan sikap Rama.
bersambung.....
You Not My Rival (Part 2)
2. Just friend
Hari ini pagi cerah. Berhubung
kuliah sedang libur, netha berencana menghabiskan waktu di rumah saja. Namun
tiba-tiba Hape neetha berbunyi, tanda sms masuk. Rupanya sms itu dari yola,
teman sekelasnya.
Sms Yola:
“Neeth,.. ke kampus yuk.. tolong bantuin aku cari tugas dari Pak Taka
kemaren”
Balas Neetha :
“ok.30 menit lagi aku nyampe kampus. Ketemu di perpus aja ya”
Neetha yang berencana
bermales-malesan akhirnya bergegas berangkat ke kampus walaupun hari ini gak
ada jadwal kuliah. Neetha juga tak lupa ngajak Mia dan Chika. Tapi chika gak
bisa ikut karena harus nemenin ibunya.
Sesampainya di depan perpus,
ternyata Yola dan Mia belum tiba. Sambil nunggu Yola dan Mia datang, neetha
duduk di depan perpus. Tak disangka Rama
berjalan kea rah neetha dan menyapanya.
“
hai neth,..sendirian?”
“ya
gag la..”
“loh..?
sama siapa..buktinya ni duduk sendiri aja “ Rama keheranan.
“
ya sama mu laa Ram,.. kalo aku sendirian,..jadi kamu apa? Hantu?” jawab neetha
enteng.
(hahahaha…sukurrin rama!!) Rama
hanya tersenyum sambil duduk disamping neetha. Tak lama neetha dan Rama
berbincang, Yola dan Mia menghampiri mereka. Mia menyapa Neetha dan Rama. Khas
nya Mia, dia gak keliatan lagi suka sama Rama. Padahal neetha senyum ke Mia
sambil ngelirik kea rah Rama. Alhasil Mia langsung berjalan masuk perpus sambil
menahan tawa bahagianya (ceileee..yang lagi jatuh cinta).
Didalam perpus Neetha, Mia, Rama,
dan Yola duduk disatu meja. Sambil ngerjain tugas mereka berbincang-bincang.
Rama yang berencana hunting sesuatu yang dia cari,ngajak Neetha dan Mia.
“Selesai
tugas ini klen langsung pulang kerumah?” Tanya Rama.
“
Ya iya.. mo kemana lagi? Gag mungkin pulang kerumah mu kan Ram?” jawab Mia
“…………….”
(Yola Cuma diam, bengong, ngeliat kea rah Mia dan Neetha)
“Emang
kenapa Ram?” sambung Neetha.
“ehm,..
ada yang mau aku cari. Tapi gak enak kao nyarinya sendirian. Kalian mau ikut?”
ajak Rama
Tiba-tiba Yola menjawab :
“
aku gak bisa ikut la.aku dah ada janji.maaf yaa teman-teman” (dengan mimik
wajah sedih)
“
paling kmu mo pergi ma cowok barumu tu kan? Lagian yang ngajak km sapa,La? Aku
Cuma ngajak Neetha ma Mia aja kok. GeeR bangget km” jawab Rama.
Wajah Yola langsung cemberut.
Sementara Mia dan Neetha tertawa melihatnya. Sebenarnya Mia pengen ikut tapi
gak bisa, karena Mia ada jadwal kerja sampingan. Akhirnya setelah ngerjain
tugas bareng, yang pergi bareng Rama Cuma Neetha. Di perjalanan neetha nanya ke
Rama mereka mau cari apa dan untuk siapa. Rupanya Rama mau nyari kado buat
ibunya yang kebetulan berulang tahun hari itu. Dan dia butuh bantuan buat milih
kado yang cocok, Neetha jadi keheranan.
“kok
butuh bantuan kalo mau pilih kado? Aku kan gak tau ibu kamu suka apa”
“yaa
aku juga gak tau apa mau ibu ku”
“masa’
sih km gak tau apa kesukaan ibu kamu? Kamu kan anaknya.apa jangan-jangan kamu
anak nemu di jalan kali ya?”
“
weeits,..enak aja.. aku anak kandung ya.di kartu keluarga tulisannya Rama
Prasetya status Anak Kandung”
“hahahaha….”
Neetha tertawa.
“kalian
kan sama-sama cewek. Biasanya sama yang disukainya,makanya aku minta tolong
kamu”
Neetha hanya tersenyum. Sesampainya
di Mall, Rama dan Neetha berkeliling Toko memilih kado yang cocok. Neetha
menyarankan membeli Pakaian sebagai kado buat ibunya. Dan Rama setuju. Setelah
selesai membeli kado Rama mengantar Neetha pulang ke rumahnya. Neetha langsung
ke kamar dan mencari hape di tasnya. Ternyata Neetha nge-sms Chika.
Sms ke Chika :
Neetha : “ka, kamu tau gak..tadi pulang dari perpus aku jalan ma si
Rama”
Chika : “hah? Masa’? ngapain? Mia ikut?”
Neetha : “ iya..nyari kado buat ibunya, Mia ga bisa ikut. Dia ada
jadwal kerja sampingan.”
Chika : “widiiww…. Bisa nyampe juga kalian di tempat tujuan tanpa aku
di dudukin di depan stang buat jadi navigator ya..hahaha… tp, sayang bangget
Mia gak ikut ya”
Neetha : “ iya. Kalo tadi Mia bisa ikutan,aku rela dehh bo’ong bilang
gak bisa ikutan.”
Chika : “ iya…pasti Mia seneng bangget hahaha”
Tiba-tiba sedang asik sms-an sama
Chika, sms Mia juga masuk. Mia nanya gimana jalan barengnya sama Rama. Neetha
jawab apa adanya kalo dia dan Rama Cuma nyari kado buat ibunya Rama.
Hari-hari
selanjutnya, Rama jadi sering ngajak Neetha buat ngerjain tugas bareng. Atau
sekedar makan bareng. Neetha yang tau Mia naksir Rama gak lupa buat ngajak Mia
dan Chika. Tapi keseringan Cuma Neetha dan Rama aja yang jalan bareng karena
Chika sibuk bantuin kerjaan ibunya dan kebetulan Mia ke rumah saudaranya di
luar kota bersama keluarganya.
Di sabtu sore waktu Neetha sedang
asik online di Socmed, Rama ngajak Neetha chating.
“
hei neeth..”
“oii
rama..”
“lagi
banyak duit aku lah. Belum makan pula”
“yaudah
makan sana. Ngapain ngadu ama aku?”
“aku
males makan sendirian.”
“aku
juga laper. Tapi kamu bayarin aku mau?haha”
“oke.”
“serius”
“iya.
Sms aja”
Neetha ragu sama isi chat Rama.
Ya maklum lah rama kan kadang rada-rada suka PHP-in orang, jangankan cewek,
PHP-in cowok dia sanggup. Haha. Tapi neetha tetap sms Rama dan minta Rama yang
jemput dia kalo emang serius mau traktir makan. Gak lama berselang ternyata
beneran Rama datang jemput Neetha. Mereka sepakat milih kafe di daerah dekat
rumah neetha. Tak disangka ternyata disana mereka ketemu sama temannya Rama. Temannya
Rama ngajak Neetha berkenalan dan ternyata saat mereka ngobrol nyambung. Disitu
terlihat raut wajah Rama agak berbeda, seperti ekspresi orang bosen di
cuekin,entah juga jealous. Neetha ragu, tapi tetap cuek aja. Neetha yakin kalo
mereka hanya sekedar teman.hanya teman.
bersambung....
Langganan:
Postingan (Atom)