Jumat, 04 Januari 2013

You Not My Rival (Part 3)

3. Sinyal mu kesiapa?

Seminggu sudah Mia diluar kota. Rasanya agak sepi kalo ga ada mia. Hari ini Neetha dan chika berencana jalan bareng ke tempat mereka bertiga biasa ngumpul. Neetha dan Chika janjian ketemu di TKP jam 1 siang. Lagi siap-siap berangkat, sms Mia masuk ke Chika dan juga Neetha.
haii… aku udah disinii..”
Dengan kemampuan membalas sms dengan cepat Chika membalas sms Mia. Gak pake basa-basi,langsung ke inti :
“udah,..siap-siap langsung ketemu di tempat biasa sekarang”
Setelah membalas sms Mia. Chika langsung berangkat. Cuma 10 menit dah nyampe tempat tujuan. Gak berapa lama Mia tiba. Neetha agak sedikit telat. Sembari nunggu neetha, Mia curhat ke Chika.
                “ka, km tau kan kmaren Rama jalan ma Neetha?”
                “iya .. tau.. kamu sih gak mau ikutan mereka. Padahal kata neetha kalo aja kamu bisa ikut, dia mo boong bilang gak bisa ikutan loh..ehm..emank kenapa emank Mi?”
                “gak papa sih. Cuma aku jadi mikir, apa mungkin Rama naksir Neetha ya?”
                “halah.. ngapain mikir yang gak-gak? Cem kamu gak tau gimana Rama aja..udahla.gak ada itu”
                “…………”
Mia hanya diam. Dan Neetha pun muncul. Gak ada ekspresi cemberut atau yang lainnya ditunjukkan Mia ke Neetha. Tetap seperti biasa mereka saling sapa,jalan bareng,makan, ngobrol,dan pulang. Rutinitas hari kamis bagi mereka. Karena entah kenapa tanpa disengaja seringnya mereka jalan bareng ya selalu di hari kamis.
                Esok harinya dimata kuliah Bu Mira, Neetha, Mia, dan Chika datang lebih awal. Mereka memilih duduk di bangku paling depan. Tak lama berselang Rama pun muncul. Herannya nih ya Rama nyapa Mia duluan pake senyum segala (kalo giginya gak bakalan kering,mungkin rama gak bakal berenti senyum).
                “Mia, disini siapa?” Tanya rama sambil menunjuk kearah bangku kosong disebelah Mia.
                “belom ada Ram”
                “aku disini ya..”
                “yaudah..duduklah”
Raut wajah Mia agak gimana gitu. Berhubung disebelahnya sang pujaan hati. Neetha dan Chika bisik-bisik sambil melirik kearah Mia dan Rama. Saat Neetha dan Chika kedapetan ngelirik Mia, Mia langsung senyum malu-malu (ceileeee). Kebetulan hari ini bu Mira agak telat datang. Rama ngajak Mia, Neetha, dan Chika ngobrol.
                “ eh..dah bayar bukunya bu Mira belom klen?” Tanya Rama
                “aku udah” jawab Neetha singkat
                “aku nanti aja waktu jam kuliah selesai” sambung Mia
                “kenapa kamu nanya-nanya Ram?mo minta di bayarin? Gak modal wooii” selah Chika
                “apa pula.. buku klen bertiga pun bisa aku bayar.sepele kali ma aku” dalih Rama.
Tiba-tiba Bu Mira datang dan kuliah pun di mulai. Rama, Mia, Neetha, Chika, dan teman-teman yang lainnya memperhatikan kuliah yang diberikan Bu Mira. Di beberapa kesempatan Bu Mira mengajukan pertanyaan. Mia menjawab pelan sambil melihat kearah bukunya. Rama yang mendengar langsung ngajak Mia ngobrol.
                “ udahla Mi,..apalagi..jawab dong”
                “kamu aja yang jawab Ram”
Tanpa berfikir lama, Rama langsung menjawab pertanyaan Bu Mira dengan jawaban yang diucapkan Mia. Dan bu Mira membenarkan jawaban Rama. Kagetnya Mia waktu Rama jujur.
                “Itu tadi saya dikasih tau Mia jawabannya Bu”
Bu Mira tersenyum geli melihat kea rah Rama. Dasar Rama, Mia jadi malu-malu. Chika dan Neetha senyum-senyum kearah Rama dan Mia.
Gak terasa kuliah bu Mira selesai. Sebelum pulang, Mia menemui bu Mira untuk melunasi uang Buku mata kuliah bu Mira. Anehnya bukan Cuma Neetha dan Chika yang nungguin Mia, tapi juga Rama. Saat bu Mira menulis nama Mia dengan menyebutnya beberapa kali, Rama malah nyambung.
                “siapa namanya? Mia ama…?” Tanya bu Mira
                “Mia bu… Mia Amalia Prasetya” sambung Rama enteng sambil tersenyum.
Oh My God. Prasetya! Itu kan nama belakangnya Rama. Malah dia kasih buat Mia. Mia kaget, Chika dan Neetha juga gak kalah kaget dibuatnya. Sambil menahan tawa, Chika dan Neetha jalan keluar kelas, Karena takut ketauan sama Rama dan Mia. Disusul Mia dan Rama di belakang. Sesampai di parkiran mereka berpisah dengan Rama. Mia, Neetha, dan Chika tertawa membahas apa yang diucapkan Rama tadi dikelas. Sikap Rama ke Mia hari itu sungguh diluar dugaan. Mia yang diam-diam naksir Rama seperti diberi sinyal kuat. Tapi yang jadi aneh sekarang, kenapa sikap Rama bisa gitu ke Mia dan Neetha. agak membingungkan bagi Chika yang selalu mendengar dan berbagi cerita dengan kedua sahabatnya itu. Gak dipungkiri Mia dan Neetha juga mungkin ngerasa kebingungan dengan sikap Rama.


bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar